BABELUPDATE.COM, BANGKA BARAT – Belakang ini perairan Teluk Limau, Kecamatan Parititiga, Kabupaten Bangka Barat, menuai banyak sorotan media. Khususnya isu soal dugaan penyelundupan pasir timah.
Kilas balik perairan Bangka Barat sejak dulu bisa dikatakan surganya para cukong dan mafia timah. Melimpahnya akses pelabuhan tikus, ditengarai menjadikan perairan Bangka Barat, banyak dilirik para mafia timah.
Catatan penulis, tahun 2014 silam, jajaran Polda Bangka Belitung berhasil menggagalkan penyelundupan 27,080 kg pasir timah. Rencananya timah tersebut akan diselundupkan ke Singapura, melalui perairan Desa Teluk Lima, Kelurahan Parit 3, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.
Tahun 2016 silam pihak kepolisian kembali berhasil membongkar sindikat penyeludup pasir timah di wilayah Bangka Barat. Persisnya di wilayah Sungai Buton yang berbatasan antara desa Tugang Kelapa dan Jebus.
Dalam perkara tersebut, Unyil warga desa Tugang, Kecamatan Kelapa, digiring sampai ke meja hijau Pengadilan dalam perkara penyelundupan 21 ton pasir timah.
Puluhan ton timah tersebut diselundupkan Unyil melalui jalur Sungai Buton. Dalam perkara itu, Unyil divonis Hakim bersalah dan diganjar hukuman 1,2 tahun.
Lantas bagaimana dengan kabar teranyar soal dugaan penyelundupan pasir timah yang konon katanya terjadi di perairan Teluk Limau, Kecamatan Parititiga tersebut?.
Beberapa sumber media menyebut jika akses penyelundupan timah melalui pantai Mentigi Teluk Limau. Selain lokasi, sejumlah nama kolektor ternama di Parititiga juga tak pelak jadi bulan-bulanan awak media. Sebut saja, ATM, LK dan lain sebagainya.
Bedasarkan keterangan sumber yang dirangkum Babelupdate.com jaringan tim Jobber, menyebut jika akses dugaan penyelundupan pasir timah tersebut berlangsung di perairan Cupat, Kecamatan Parittiga.
Sementara akses keluar masuk dan bongkar muat timah melalui deretan tambak undang yang menjulur langsung ke laut.
“Memang ada yang bilang di Teluk Limau, cuma informasi terbaru yang kami dapat loadingnya di perairan Cupat. Hitungannya masih satu perairan dengan Teluk Limau karena dekat tadi,” kata sumber jejaring media ini.
Menurut sumber, kecil kemungkinan jika akses muat pasir timah berlangsung di pantai Mentigi Teluk Limau. Jika pun benar, dirinya memastikan aktivitas tersebut mudah tersorot. Khususnya masyarakat setempat.
“Kalau dari pantai Mentigi kayaknya tidak mungkin karena pasti nampak, apalagi kalau di kemas dalam Jumbo Bag isinya ton-tonan harus pakai alat berat ngangkatnya,” kata sumber.
Diberitakan sebelumnya, pada Senin siang (11/Mar/2024) 60 Ton Pasir Timah siduga berhasil lolos diselundupkan keluar Pulau Bangka dengan tujuan Batam.
Pasir timah selundupan tersebut loading (memuat) dari Pantai Mentingi Desa Cupat Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat.
Pasir timah selundupan tersebut dikemas dalam jumbo bag, lalu dimasukkan ke dalam kapal warna hitam Tujuan Batam.(JB/Babelupdate.com / Anthoni)