Bangka

Hutan Bakau Sungai Rumpak Digasak Penambang Ilegal, APH Tidak Bergeming

170
×

Hutan Bakau Sungai Rumpak Digasak Penambang Ilegal, APH Tidak Bergeming

Sebarkan artikel ini

BABELUPDATE.COM, BELINYU – Setelah Mengkubung dan Batu Hitam di kawasan Teluk Kelabat Dalam Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka porak poranda oleh aktivitas Tambang Timah Illegal, kini giliran Sungai Rumpak juga hancur digasak puluhan ponton isap produksi (PIP).

Meski sudah sering dikeluhkan para nelayan dan diangkat dalam pemberitaan, namun tidak ada aparat penegak hukum (APH) dan isntansi berwenang yang berani menertibkan aktivitas tambang illegal di aliran Sungai Rumpak ini.

Setiap kali dikonfirmasi, Kapolsek Belinyu AKP Singgih hanya mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan wartawan.

Namun tindak lanjut dari informasi tersebut, belum terlihat ditindaklanjuti. Buktinya sejumlah nara sumber menghubungi tim Jobber, yang menyebutkan bahwa aktivitas tambang illegal tetap beroperasi.

Informasi yang diterima Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber) jaringan Babelupdate.com, sejak satu bulan ini puluhan PIP yang biasa menggasak di Batu Hitam dan Mengkubung, kiniĀ  bergeser ke Sungai Rumpak.

Lantas pertanyaannya siapa yang berani menggkoordinir puluhan PIP illegal tersebut menggasak Sungai Rumpak?.

Sejumlah kordinator aktivitas tambang di Batu Hitam dan Mengkubung, kembali di sebut berada di balik tambang ilegal Sungai Rumpak.

“Yang itulah Pak, wong yang samo di Mengkubung dan Batu Hitam,” ujar Mon, yang berprofesi sebagai penambang ini.

Diakui Mon, dirinya dan beberapa kawan sesama penambang tidak ikut terlibat di Sungai Rumpak. Pasalnya aktivitas tambang tersebut secara terang terangan menggasak tanaman bakau.

“Kegiatan ponton-ponton di Sungai Rumpak itu binaan diolah Pak. Kami lihat sudah ngebantai pesisir bakau,” tukas Mon.

Tak jauh berbeda dengan Mon, rekannya Sal juga mengeluhkan aktivitas ponton yang beroperasi di pesisir bakau di Sungai Rumpak.

Selain merusak hutan bakau, aktivitas ponton-ponton tersebut sudah mencemari aliran sungai dan mengganggu aktivitas keluar masuk perahu nelayan sekitar.

“Tak tahu lagi lah pak, kepada siapa kita berharap adanya penertiban para perusak lingkungan tersebut. Berharap kepada pak polisi, dakdo kejelasan Pak. Semuo takut pak,” ujar Sal.

Akibat aktivitas tambang illegal ini juga, dijelaskan Mon, pada Rabu (10/1/2024) lalu ada seorang ibu-ibu jatuh ke laut.

Saat itu, ibu yang belum diketahui namanya ini sedang nyanting di ponton, tiba-tiba belum diketahui penyebabnya jatuh ke laut.

“Untung masih selamat. Kejadi ini di wilayah Sungai Rumpak Batu Hitam Mengkubung,” ungkap Mon.

Baik Mon maupun Sal, sangat berharap pihak kepolisian maupun pemerintah daerah tidak membiarkan aktivitas tambang illegal yang kian marak di Sungai Rumpak.

“Kalo Bapak-Bapak yang sudah diberi amanah oleh negara dan makan gaji dari uang rakyat tersebut, cobalah berani sedikit menegakan aturan dan menertibkan aktivitas yang melanggar aturan,” tandas Mon.

Tim Jobber mencoba mengkonfirmasi kepada Kadus Tanjung Labu Agus melalui pesan WA, Jumat (12/1/2024) malam. Namun hingga berita ini dinaikkan, belum ada respon dari Kadus Agus, terkait informasi bahwa ponton yang beroperasi di Sungai Rumpak disebut-sebut dalam binaan dirinya. (JB/Babelupdate.com/red)

Tinggalkan Balasan