BABELUPDATE.COM. PANGKALPINANG -Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN berkomitmen mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan memanfaatkan momentum bonus demografi sebagai pendorong kemajuan bangsa. Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono, Ph.D, menekankan bahwa bonus demografi merupakan peluang dan tantangan yang perlu dijawab dengan kebijakan konstruktif.
Indonesia saat ini tengah memasuki periode langka di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai puncaknya, yaitu sebanyak 174-180 juta jiwa. Kondisi ini menjadi peluang strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mencapai status negara maju. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, peluang ini bisa berlalu begitu saja dan bahkan menjadi beban.
“Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih menjadi tantangan utama. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2024 baru mencapai 75,02. Angka stunting, pengangguran, dan ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan dunia kerja juga menjadi ancaman serius,” jelas Budi.
Kemendukbangga/BKKBN kini mengubah pendekatannya dari sekadar program keluarga berencana menjadi pembangunan kependudukan yang holistik dan berbasis komunitas. Fokus diarahkan pada penguatan institusi keluarga, peningkatan partisipasi perempuan, serta investasi pada pendidikan dan kesehatan.
Prof. Budi menekankan pentingnya pembangunan berbasis kependudukan yang berkelanjutan. Peta Jalan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga 2025-2029 perlu diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk menyusun strategi pembangunan yang tepat sasaran.
Sebagai bagian dari program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, Prof. Budi juga akan mengunjungi Sekolah Lansia “Hebat Mentari” di Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, untuk memantau langsung implementasi program pemberdayaan lansia.
“Dengan langkah-langkah ini, Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen memastikan bahwa isu kependudukan menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan pembangunan, menjadikan manusia sebagai subjek penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 ,” pungkasnya.