Bangka Selatan

Nama Kades Tanjung Labu Pindo Kembali Disorot, Kali Ini Soal Dugaan Ratusan Hektar HL Yang Disulap Jadi Tambak Udang, Kayu Dijual Belikan

227
×

Nama Kades Tanjung Labu Pindo Kembali Disorot, Kali Ini Soal Dugaan Ratusan Hektar HL Yang Disulap Jadi Tambak Udang, Kayu Dijual Belikan

Sebarkan artikel ini

BABELUPDATE.COM, BANGKA SELATAN – Kepala Desa (Kades) Tanjung Labu, Kecamatan Lepar Pindo Putrayandi kembali menjadi sorotan publik. Sebelumnya nama kades ini sarat dikaitkan dengan tambang timah ilegal yang diduga beroperasi dilahan milik desa Tanjung Labu beberapa waktu lalu.

Baru-baru ini nama kades Pindo Putrayandi, yang dilantik Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid pada 20 Januari 2022 lalu kembali menjadi gunjingan.

Kades yang sebelumnya diharapkan Bupati Riza herdavid pada saat pelantikan, dapat melaksanakan tugas dengan baik, bertanggungjawab dan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan serta berdedikasi tinggi kepada warga justru diduga melenceng dari harapan.

Pasalnya, Kades Pindo Putrayandi diduga melakukan pembiaran atas Perusakan dan pembabatan hutan produksi (HP) dan hutan lindung (HL) menggila di wilayah Desa Tanjung Labu Kecamatan Lepar Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Mirisnya, sudah dua tahun ini ratusan hektar hutan di wilayah Desa Tanjung Labu digasak dan dijadikan tambak udang vaname. Kondisi ini diperparah, karena lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

Termasuk juga lemahnya pengawasan dari aparat penegak hukum di Negeri Serumpun Sebalai ini.

“Sekitar 200 hektar hutan di wilayah Desa Labu lah habis Bang. Informasinya hutan itu di babat untuk membuka tambak udang,” ujar salah satu warga, inisial M, kepada Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), Selasa (13/2/2024).

Dijelaskan M, hutan yang dibabat tersebut, selain sebagian adalah kebun warga, namun sebagian besar adalah hutan yang masih alami. Sebagian besar yang sekarang ini sudah gundul tersebut adalah kawasan Hutan Lindung, dan sebagian lagi Hutan Produksi.

“Sudah dua tahun ini perusahaan itu membabat hutan. Katanya untuk investasi tambak udang, sebagian sudah jadi tambak udang, tetapi besar sampai sekarang belum ada yang beroperasi,” timpal H, salah satu warga lainnya

Ditanya apakah ada izin pembabatan hutan di wilayah Desa Tanjung Labu tersebut? Baik M maupun H, mengaku tidak tahu. Justru mereka juga sempat mempertanyakan hal tersebut kepada perangkat desa, namun tidak ada jawaban yang meyakinkan mereka.

Informasi yang dihimpun Tim Jobber, perusahaan yang disebut-sebut berinventasi tambak udang tersebut adalah PT ALS milik Haris, seorang pengusaha dari Negeri Singapura.

“Pintar mereka tu bang, kayu-kayu besar yang mereka tebang, dibawa keluar dari Pulau Lepar. Kayu-kayu itu mereka ekspor ke luar,” tukas Sin, narasumber Tim Jobber lainnya, yang mengaku beberapa kali melewati lokasi tersebut menggunakan perahu.

Informasi yang dihimpun, disebutkan bahwa hampir 200 hektar hutan yang kini sudah gundul tersebut sudah dibuatkan dokumen Hak Guna Usaha (HGU), dengan modus lahan tersebut dikontrak dengan pihak Desa Tangjung Labu selama 30 tahun.

“Kebun masyarakat juga dibantai dimasukan HGU oleh pihak Desa Tanjung Labu tanpa permisi Bang. Memang ada penggantian dari pihak perusahaan dan desa untuk warga yang kebunnya masuk areal tambak udang. Tapi dak sesuai dengan janji Bang,” tukas M.

Lokasi areal tambak udang yang dikuasai PT ALS ini berada di wilayah Desa Tanjung Labu, berada di pinggir pantai. Untuk menempuh lokasi ini, memang agak sulit jika ditembus lewat jalan darat dari desa. Lokasi ini mudah ditempuh melalui jalur pinggir laut.

“Kalo mau ke lokasi ini dari desa agak sulit Bang, tidak ada jalannya. Paling jalan kaki. Tetapi lokasi ini mudah didatangi lewat pinggir laut. Mereka punya dermaga sendiri. Nah kayu-kayu ini dibawa keluar melalui dermaga yang mereka buat,” ungkap H.

Tim Jobber mencoba mengkonfirmasi hal ini ke Kades Tanjung Labu Kecamatan Lepar Kabupaten Bangka Selatan, Pindo Putrayandi, pada Rabu (14/2/2024) pagi. Namun hingga berita ini dinaikkan belum direspon oleh Kades Tanjung Labu Pindo Putrayandi. Sementara itu, tim Jobber sedang berupaya mengkonfirmasi persoalan ini kepada pemilik PT ALS.(JB/ Babelupdate.com)

 

Tinggalkan Balasan